HASIL DISKUSI
1.
Defenisi farmakokinetika
·
Menurut Leon Shargel : 3
Farmakokinetika adalah ilmu
dari kinetika absorpsi, distribusi, dan eliminasi (yakni, ekskresi dan
metabolisme) obat.
Kesimpulan :
Farmakokinetika
dibagi menjadi dua kata yaitu farmako yang berarti obat dan kinetika yang
berarti gerak atau perjalanan. Jadi farmakokinetika adalah ilmu yang
mempelajari perjalanan obat dalam tubuh yang meliputi adsorbsi (penyerapan),
distribusi (penyebaran), eliminasi (pengeluaran), metabolisme (polar menjadi
nonpolar).
Parameter farmakokinetika yaitu:
a. MEC
(Minimum Effective Concentration)
b. MTC
(Minimum Toxic Concentration)
c. AUC
(Area Under The Curve)
d. Tetapan
laju absorbsi (ka)
e. Tetapan
laju eliminasi (ke)
f. t
g. T
max
h. Volume
distribusi (Vd)
i. Cp
max
j. Klirens
k. Onset
l. Durasi
2. MEC
·
Menurut Leon Shargel : 6
MEC (Minimum Effective
Concentration) dan MTC (Minimum Toxic Concentration) masing-masing menyatakan
konsentrasi efektif minimum dan konsentrasi toksis minimum obat.
Kesimpulan ;
MEC
(Minimum Effective Concentration) adalah konsentrasi terendah yang dapat
memberikan efek farmakologi.
3. MTC
·
Menurut Leon Shargel : 7
MTC (Minimum Toxic
Concentration) menyatakan konsentrasi obat yang diperlukan untuk menghasilkan
suatu efek toksik.
Kesimpulan MTC :
MTC
(Minimum Toxic Concentration) adalah konsentrasi terendah yang dapat memberikan
efek toxic.
4. AUC
(Area Under The Curve)
·
Menurut Leon Shargel : 461
AUC, area dibawah kurva
kadar obat dalam plasma waktu, AUC adalah suatu ukuran dari jumlah
bioavailabilitas suatu obat.
Kesimpulan
:
AUC
(Area Under The Curve) adalah area dibawah kurva yg menunjukkan ketersediaan
obat dalam tubuh.
5. Ka
·
Menurut Leon Shargel : 181
Tetapan laju absorpsi (Ka)
adalah keseluruhan laju absorpsi sistemik obat dari suatu bentuk sediaan padat
yang diberikan secara per oral mencakup sejumlah proses laju, termasuk pelarutan
obat, motilitas saluran cerna, aliran darah dan transpor obat melewati membran
kapiler ke dalam sirkulasi sistemik.
Kesimpulan :
Tetapan
laju absorpsi (Ka) adalah seberapa cepat obat dapat terabsorpsi dalam tubuh.
6. Ke
·
Menurut Leon Shargel : 52
Tetapan laju eliminasi (Ke)
untuk sebagian besar obat merupakan suatu proses order kesatu, dimana laju
eliminasi bergantung pada jumlah atau konsentrasi obat yang ada.
Kesimpulan :
Tetapan
laju eliminasi adalah seberapa cepat obat dapat tereliminasi dalam tubuh.
7. t
·
Menurut Leon Shargel : 45
Waktu paruh (t)
menyatakan waktu yang diperlukan oleh sejumlah obat atau konsentrasi obat untuk
berkurang menjadi separuhnya.
Kesimpulan :
Waktu
paruh (t)
adalah waktu yang diperlukan obat untuk meluruh setengah dari konsentrasi
awalnya.
8. T
max
·
Menurut Leon Shargel : 460
T max, waktu konsentrasi
plasma mencapai puncak, t maks dapat disamakan dengan waktu yang diperlukan
untuk mencapai konsentrasi obat maksimum setelah pemberian obat.
Kesimpulan :
T
max adalah waktu yang diperlukan obat untuk mencapai konsentrasi puncak dari
obat setelah pemberian.
9. Volume
distribusi (Vd)
·
Menurut Leon Shargel : 53
Volume distribusi menyatakan
suatu volume yang harus diperhitungkan dalam memperkirakan jumlah obat dalam
tubuh dari konsentrasi obat yang ditemukan dalam kompartemen sampel.
Kesimpulan :
Volume
distribusi (Vd) adalah seberapa banyak jumlah cairan tubuh yang dibutuhkan
untuk melarutkan obat agar dapat di distribusikan dalam tubuh.
10. Cp
max
·
Menurut Leon Shargel : 461
C maks, konsentrasi plasma
puncak, C maks menunjukkan konsentrasi obat maksimum dalam plasma setelah
pemakaian obat secara oral.
·
Menurut Leon Shargel : 7
Waktu kadar puncak dalam
plasma adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi obat maksimum
dalam plasma yang secara kasar menunjukkan laju absorpsi obat rata-rata.
Kesimpulan :
Cp
maks atau konsentrasi plasma puncak adalah konsentrasi maksimal dalam plasma.
11. Onset
·
Menurut Leon Shargel : 7
Onset adalah waktu mula
kerja sama dengan waktu yang diperlukan obat untuk mencapai MEC.
Kesimpulan :
Onset
adalah waktu yang dibutuhkan obat setelah pemberian sampai memberikan efek
pertama kali.
12. Durasi
·
Menurut Leon Shargel : 7
Durasi atau lama kerja obat
adalah selisih waktu antara waktu mula kerja obat dan waktu yang diperlukan
obat turun kembali ke MEC.
Kesimpulan :
Durasi
atau lama kerja obat adalah lama obat bekerja sampai efeknya hilang.
13. Klirens
·
Menurut Leon Shargel : 7
Klirens adalah kadar puncak
dalam plasma atau konsentrasi maksimum obat biasanya dikaitkan dengan dosis dan
tetapan laju absorpsi dan eliminasi obat.
Kesimpulan :
Klirens
adalah bagian eliminasi yang tidak menentukan metabolismenya.
Kurva farmakokinetik:
Y = a + bx
abs = a + bc
c =
Tujuan kurva baku yaitu :
a. Untuk
menentukan nilai Y = a + bx
b. Untuk
menentukan nilai a, b, r
c. Absorbansi
d. Untuk
menentukan Cp max
Contoh :
C
|
Absorbansi
|
10 ppm
|
0,473
|
12 ppm
|
0,586
|
30 ppm
|
0,695
|
40 ppm
|
0,812
|
a = 0,36
b = 0,0112
r = 0,999911675
Orde 0
Y = a + bx
Cp = Cp0 + (−k) t
a = Cp0
b = (−k)
c = t
|
Orde 1
Y = a + bx
Log Cp = Log Cp0 + ()
t
a = Log
Cp0
b = ()
c = t
|
Orde 0 adalah konsentrasi obat yang tidak dipengaruhi
oleh waktu dan konstan .
Orde 1 adalah konsentrasi obat yang
dipengaruhi oleh waktu.
Cp =
t ( menit )
|
Absorbansi
|
Cp ( µg/mL)
|
Log Cp ( µg/mL)
|
1
|
0,485
|
11,363
|
1,055
|
2
|
0,725
|
33,181
|
1,520
|
3
|
0,915
|
50,454
|
1,702
|
4
|
1,517
|
105,181
|
2,021
|
5
|
1,217
|
77,909
|
1,891
|
6
|
0,625
|
24,090
|
1,381
|
7
|
0,513
|
13,909
|
1,143
|
8
|
0,470
|
10
|
1
|
Orde 0
a = 65,314
b = − 0,745
r
= − 0,968
|
Orde 1
a = 2,508
b = − 0,190
r
= − 0,989
|
DAFTAR PUSTAKA
Shargel, Leon dan Wu-Pong, Susanna dan Andrew B.C.Yu.,
2005.,Biofarmasetika dan Farmakokinetika
Terapan, Edisi kelima, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar