HASIL
DISKUSI INTERAKSI OBAT
a) Pengertian
Interaksi Obat
ü Menurut
FT : 862
Interaksi obat umumnya mengacu pada suatu
modifikasi dari respons obat yang diharapkan pada pasien sebagai akibat dari
paparan pasien terhadap obat/senyawa lain. Beberapa interaksi obat yang tidak
di sengaja dapat menghasilkan reaksi yang merugikan pada pasien, sedangkan
beberapa interaksi obat mungkin disengaja, untuk memberikan perbaikan respon
terapeutik atau menurunkan efek obat merugikan.
Interaksi obat ialah suatu factor yang dapat
mempengaruhi respon tubuh ketika pengobatan. Dimana dapat beriknteraksi dengan
makanan, zat kimia yang masuk dari lingkungan , atau dengan obat lain
ü Menurut
Stockley : 1
Interaksi dikatakan terjadi ketika
efek dari satu obat berubah dengan kehadiran obat lain, obat herbal, makanan,
minuman atau oleh beberapa bahan kimia lingkungan.
ü Menurut
at a glance : 97
Interaksi
obat adalah modifikasi kerja suatu obat oleh obat lain dan melibatkan mekanisme
farmakokinetik dan farmakodinamik.
Kesimpulan
:
Interaksi obat adalah suatu keadaan dimana
efek suatu obat yang berubah karena adanya pengaruh, baik itu obat dengan obat
dan obat dengan makanan atau minuman lainnya.
b) Jenis
– jenis interaksi yaitu :
1. Farmakokinetik
ü Menurut
Stockley : 3
Interaksi
farmakokinetik adalah interkasi yang dapat mempengaruhi proses dengan yang obat
diabsorpsi, didistribusikan, dimetabolisme dan diekskresikan (ADME)..
Kesimpulan :
Interaksi
ini terjadi didalam tubuh seperti
absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
a) Absorpsi
ü Stockley
: 3
Kebanyakan
obat diberikan secara oral untuk penyerapan melalui membran mukosa dari saluran
pencernaan, dan sebagian besar interaksi yang keluardidalam hasil usus
berkurang daripada peningkatan penyerapan.
Kesimpulan :
Interaksi
ini umumnya digunakan secara oral dan menyebabkan interaksi yang dapat
menyebabkan pengurangan atau peningkatan kecepatan absorpsi obat dalam tubuh
terutama pada saluran pencernaan.
Contohnya
pada obat antasida dengan obat, dimana obat antasida mengandung ion Magnesium
dan Aluminium yang dapat berikatan dengan tetrasiklin sehingga membentuk
kompleks helat yang tidak larut di dalam air, sehingga absorbsi dari
tetrasiklin berkurang. Dan pada Obat PPI (Proton pump Inhibitor) dengan
ketokonazol yang menymenyebakan
penuruan absorbs dari ketokonazole
b) Distribusi
ü Ft
: 836)
Interaksi
dalam ikatan protein plasma. Banyak obat terikat pada protein plasma. Obat yang
bersifat asam terutama pada albumin, sedangkan obat yang basa pada
glikoprotein. Oleh karena jumlah protein plasma terbatas maka terjadilah
kompetisi antara obat bersifat asam maupun antara obat bersifat basa untuk
berikatan dengan protein yang sama.
Kesimpulan
:
Obat
dalam tubuh akan terdistribusi melalui darah dan didalam darah terdapat protein
plasma. Interaksi dalam distribusi berarti interaksi dalam ikatan protein
plasma yang mana terdiri dari 2 yaitu albumin yang akan terikat dengan obat yg
bersifat asam dan glikoprotein akan terikat dengan obat yang bersifat basa.
Afinitas adalah kemampuan
suatu zat untuk dapat berikatan.
Contohnya pada obat fenitoin
dan aspirin. Aspirin merupakan obat yang
lebih kuat terikat dengan protein plasma dibandingkan dengan fenitoin, sehingga
aspirin yang akan terikat, sedangkan fenitoin lebih banyak dalam bentuk bebas,
sehingga menyebabkan distribusi dari fenitoin meningkat.
c) Metabolisme
ü stockley
: 4
Meskipun
beberapa obat dibersihkan dari tubuh hanya dengan yang diekskresikan tidak
berubah dalam urin, yang paling secara kimiawi diubah dalam tubuh menjadi
senyawa larut kurang larut lipid, yang lebih mudah diekskresikan oleh ginjal.
Jika ini tidak begitu, banyak obat akan bertahan dalam tubuh dan terus
mengerahkan efek mereka untuk waktu yang lama. Perubahan kimia ini disebut
‘metabolisme’, ‘Biotransformasi’, ‘degradasi biokimia’ atau kadang-kadang
'detoksifikasi'. Beberapa metabolisme obat terjadi di dalam serum, ginjal,
kulit dan usus, tetapi proporsi terbesar dilakukan oleh enzim yang ditemukan
dalam membran retikulum endoplasma dari sel-sel hati.
Metabolisme
obat terjadi di hati. Di hati terdapat enzim yang namanya CyP450, yang mana
dapat menyebabkan metabolisme dari senyawa yang tidak polar menjadi senyawa
yang polar, dan dari senyawa yang polar menjadi senyawa yang lebih polar.
Dimana pada metabolisme ini dibagi menjhadi dua fase yaitu :
- Fase
l yaitu fase inaktik atau pengaktifan kembali.
- Fase
ll yaitu fase yang melibatkan enzim metabolisme.
Kesimpulan
:
Metabolisme
yaitu terjadinya perubahan obat dalam tubuh dari nonpolar menjadi polar dan
polar menjadi lebih polar lagi agar mudah dikeluarkan melalui urin yang terjadi
dihati, pada fase 1 terjadi oksidasi, reduksi dll (inaktif obat) dan fase 2
yaitu melibatkan enzim-enzim untuk menginaktifkan obat.
Contohnya
yaitu CyP2b6 pada obat phenobarbital dan bupropion. Dimana phenobarbital
sebagai indoser yang menyebabkan metabolismenya meningkat dan bupropion sebagai
substrat. Jika phenobarbital berikatan dengan CyP2b6 maka akan menyebabkan
mertabolismenya meningkat.
d) Ekskresi
ü Stockley
: 7
Dengan
pengecualian dari anestesi inhalasi, sebagian besar obat diekskresikan baik
dalam empedu atau di dalam urine. Darah memasuki ginjal sepanjang ginjal arteri
adalah, pertama-tama, dikirim ke glomeruli dari tubulus mana molekul cukup
kecil untuk melewati pori-pori membran glomerulus (Misalnya air, garam,
beberapa obat) yang disaring melalui ke dalam lumen tubulus.
Kesimpulan
:
Interaksi
obat dalam eksresi dapat berupa kecepatan penyaringan pada glomerulus dan
berpengaruh pada pH urin.
Contohnya
yaitu pada obat metilxantin yang berfungsi untuk meningkatkan laju aliran
darah. Pada proses ekskresi darah melewati glomerulus untuk di reabsorpsi,
tetapi karena mengkonsumsi obat metilxantin maka aliran darahnya sangat cepat
dan tidak dapat di reabsorpsi.
2. Farmakodinamik
ü Menurut FT : 837
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat
yang bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau system fisiologik yang
sama sehingga terjadi efek aditif, sinergistik atau antagonistik.
Kesimpulan:
Farmakodinamik dibagi menjadi dua yaitu, aditif, antagonis
dan sinergis.
1) Sinergis
merupakan interaksi obat yang apabila
efek kombinasi meningkat daripada penjumlahan masing-masing obat
2) Aditif
merupakan interaksi obat yang apabila 2 diberikan secara bersamaan keduanya meningkat
3) Antagonis
merupakan interaksi yang apabila 2 jenis obat yang diberikan secara bersamaan
menugrangi bahkan menghilangkan efek salah satu obat.
3. Farmasetik
ü Menurut
FT : 836
Inkompabilitas
yang terjadi diluar tubuh (saluran obt diberikan) antara obat yang tidak dapat
dicampur (inkompatibel). Pencampuran
obat demikian menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara
fisika/kimiawi, yang hasilnya mungkin terlihat sebagai pembentukan endapan,
perubahan warna, dll, atau mungkin juga tidak terlihat. Interaski ini biasanya
berakibat interaksi obat
Kesimpulan :
Interaksi
ini terjadi diluar tubuh yang menyebabkan reaksi fisika atau kimia dapat
terbentuk endapan. Contohnya pada obat gentamin
dan karbosilin.
c) Macam
– macam interaksi yaitu :
a) Obat
dengan makanan atau minuman. Contohnya obat dengan susu ada yang tidak bisa di
komsumsi bersamaan dan ada juga yang bisa di komsumsi bersamaan.
b) Obat
dengan obat. Contohnya yaitu pada obat antihipertensi dengan obat kaptopril sebagai
antihipertensi yang menyebabkan obat antihipertensinya tidak memberikan efek.
c) Obat
dengan zat kimia. Contohnya hipnotik dengan alkohol yang dapat menyebabkan
overdosis atau keracunan.
d) Obat
dengan bahan alam. Contohnya grape Fruit juice dengan simvastatin dapat menyebabkan peningkatan
level plasma dari simvastatin.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, S.G, 2007,Farmakologi dan
Terapi, UI, Jakarta
Shargel, Leon, 2012,
BiofarmasetikadanFarmakokinetikaTerapan, Surabaya, Airlangga University Press.
Stockley., Baxter, K., 2010. Stockley’s Drug Interactions: 9th Edition.Pharmaceutical
Pr, London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar