Rabu, 01 Agustus 2018

hasil diskusi IO


HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT
a)  Pengertian Interaksi Obat
ü  Menurut FT : 862
Interaksi obat umumnya mengacu pada suatu modifikasi dari respons obat yang diharapkan pada pasien sebagai akibat dari paparan pasien terhadap obat/senyawa lain. Beberapa interaksi obat yang tidak di sengaja dapat menghasilkan reaksi yang merugikan pada pasien, sedangkan beberapa interaksi obat mungkin disengaja, untuk memberikan perbaikan respon terapeutik atau menurunkan efek obat merugikan.
Interaksi obat ialah suatu factor yang dapat mempengaruhi respon tubuh ketika pengobatan. Dimana dapat beriknteraksi dengan makanan, zat kimia yang masuk dari lingkungan , atau dengan obat lain
ü  Menurut Stockley : 1
Interaksi dikatakan terjadi ketika efek dari satu obat berubah dengan kehadiran obat lain, obat herbal, makanan, minuman atau oleh beberapa bahan kimia lingkungan.
ü  Menurut at a glance : 97
Interaksi obat adalah modifikasi kerja suatu obat oleh obat lain dan melibatkan mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik.
Kesimpulan :
Interaksi obat adalah suatu keadaan dimana efek suatu obat yang berubah karena adanya pengaruh, baik itu obat dengan obat dan obat dengan makanan atau minuman lainnya.
b)    Jenis – jenis interaksi yaitu :
1.    Farmakokinetik
ü  Menurut Stockley : 3
Interaksi farmakokinetik adalah interkasi yang dapat mempengaruhi proses dengan yang obat diabsorpsi, didistribusikan, dimetabolisme dan diekskresikan (ADME)..
Kesimpulan :
Interaksi ini terjadi didalam  tubuh seperti absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
a)    Absorpsi
ü  Stockley : 3
Kebanyakan obat diberikan secara oral untuk penyerapan melalui membran mukosa dari saluran pencernaan, dan sebagian besar interaksi yang keluardidalam hasil usus berkurang daripada peningkatan penyerapan.
Kesimpulan :
Interaksi ini umumnya digunakan secara oral dan menyebabkan interaksi yang dapat menyebabkan pengurangan atau peningkatan kecepatan absorpsi obat dalam tubuh terutama pada saluran pencernaan.
Contohnya pada obat antasida dengan obat, dimana obat antasida mengandung ion Magnesium dan Aluminium yang dapat berikatan dengan tetrasiklin sehingga membentuk kompleks helat yang tidak larut di dalam air, sehingga absorbsi dari tetrasiklin berkurang. Dan pada Obat PPI (Proton pump Inhibitor)  dengan  ketokonazol  yang menymenyebakan penuruan absorbs dari ketokonazole
b)    Distribusi
ü  Ft : 836)
Interaksi dalam ikatan protein plasma. Banyak obat terikat pada protein plasma. Obat yang bersifat asam terutama pada albumin, sedangkan obat yang basa pada glikoprotein. Oleh karena jumlah protein plasma terbatas maka terjadilah kompetisi antara obat bersifat asam maupun antara obat bersifat basa untuk berikatan dengan protein yang sama.
Kesimpulan :
Obat dalam tubuh akan terdistribusi melalui darah dan didalam darah terdapat protein plasma. Interaksi dalam distribusi berarti interaksi dalam ikatan protein plasma yang mana terdiri dari 2 yaitu albumin yang akan terikat dengan obat yg bersifat asam dan glikoprotein akan terikat dengan obat yang bersifat basa.
Afinitas adalah kemampuan suatu zat untuk dapat berikatan.
Contohnya pada obat fenitoin dan aspirin.  Aspirin merupakan obat yang lebih kuat terikat dengan protein plasma dibandingkan dengan fenitoin, sehingga aspirin yang akan terikat, sedangkan fenitoin lebih banyak dalam bentuk bebas, sehingga menyebabkan distribusi dari fenitoin meningkat.
c)    Metabolisme
ü  stockley : 4
Meskipun beberapa obat dibersihkan dari tubuh hanya dengan yang diekskresikan tidak berubah dalam urin, yang paling secara kimiawi diubah dalam tubuh menjadi senyawa larut kurang larut lipid, yang lebih mudah diekskresikan oleh ginjal. Jika ini tidak begitu, banyak obat akan bertahan dalam tubuh dan terus mengerahkan efek mereka untuk waktu yang lama. Perubahan kimia ini disebut ‘metabolisme’, ‘Biotransformasi’, ‘degradasi biokimia’ atau kadang-kadang 'detoksifikasi'. Beberapa metabolisme obat terjadi di dalam serum, ginjal, kulit dan usus, tetapi proporsi terbesar dilakukan oleh enzim yang ditemukan dalam membran retikulum endoplasma dari sel-sel hati.
Metabolisme obat terjadi di hati. Di hati terdapat enzim yang namanya CyP450, yang mana dapat menyebabkan metabolisme dari senyawa yang tidak polar menjadi senyawa yang polar, dan dari senyawa yang polar menjadi senyawa yang lebih polar. Dimana pada metabolisme ini dibagi menjhadi dua fase yaitu :
-       Fase l yaitu fase inaktik atau pengaktifan kembali.
-       Fase ll yaitu fase yang melibatkan enzim metabolisme.
Kesimpulan :
Metabolisme yaitu terjadinya perubahan obat dalam tubuh dari nonpolar menjadi polar dan polar menjadi lebih polar lagi agar mudah dikeluarkan melalui urin yang terjadi dihati, pada fase 1 terjadi oksidasi, reduksi dll (inaktif obat) dan fase 2 yaitu melibatkan enzim-enzim untuk menginaktifkan obat.
Contohnya yaitu CyP2b6 pada obat phenobarbital dan bupropion. Dimana phenobarbital sebagai indoser yang menyebabkan metabolismenya meningkat dan bupropion sebagai substrat. Jika phenobarbital berikatan dengan CyP2b6 maka akan menyebabkan mertabolismenya meningkat.
d)    Ekskresi
ü  Stockley : 7
Dengan pengecualian dari anestesi inhalasi, sebagian besar obat diekskresikan baik dalam empedu atau di dalam urine. Darah memasuki ginjal sepanjang ginjal arteri adalah, pertama-tama, dikirim ke glomeruli dari tubulus mana molekul cukup kecil untuk melewati pori-pori membran glomerulus (Misalnya air, garam, beberapa obat) yang disaring melalui ke dalam lumen tubulus.
Kesimpulan :
Interaksi obat dalam eksresi dapat berupa kecepatan penyaringan pada glomerulus dan berpengaruh pada pH urin.
Contohnya yaitu pada obat metilxantin yang berfungsi untuk meningkatkan laju aliran darah. Pada proses ekskresi darah melewati glomerulus untuk di reabsorpsi, tetapi karena mengkonsumsi obat metilxantin maka aliran darahnya sangat cepat dan tidak dapat di reabsorpsi.
2.    Farmakodinamik
ü  Menurut FT : 837
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat yang bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau system fisiologik yang sama sehingga terjadi efek aditif, sinergistik atau antagonistik.
Kesimpulan:
Farmakodinamik  dibagi menjadi dua yaitu, aditif, antagonis dan sinergis.
1)    Sinergis merupakan  interaksi obat yang apabila efek kombinasi meningkat daripada penjumlahan masing-masing obat
2)    Aditif merupakan interaksi obat yang apabila 2 diberikan secara bersamaan keduanya meningkat
3)    Antagonis merupakan interaksi yang apabila 2 jenis obat yang diberikan secara bersamaan menugrangi bahkan menghilangkan efek salah satu obat.
3.    Farmasetik
ü  Menurut FT : 836
Inkompabilitas yang terjadi diluar tubuh (saluran obt diberikan) antara obat yang tidak dapat dicampur (inkompatibel). Pencampuran  obat demikian menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara fisika/kimiawi, yang hasilnya mungkin terlihat sebagai pembentukan endapan, perubahan warna, dll, atau mungkin juga tidak terlihat. Interaski ini biasanya berakibat interaksi obat
Kesimpulan :
Interaksi ini terjadi diluar tubuh yang menyebabkan reaksi fisika atau kimia dapat terbentuk endapan. Contohnya pada obat gentamin  dan karbosilin.
c)    Macam – macam interaksi yaitu :
a)    Obat dengan makanan atau minuman. Contohnya obat dengan susu ada yang tidak bisa di komsumsi bersamaan dan ada juga yang bisa di komsumsi bersamaan.
b)    Obat dengan obat. Contohnya yaitu pada obat antihipertensi dengan obat kaptopril sebagai antihipertensi yang menyebabkan obat antihipertensinya tidak memberikan efek.
c)    Obat dengan zat kimia. Contohnya hipnotik dengan alkohol yang dapat menyebabkan overdosis atau keracunan.
d)    Obat dengan bahan alam. Contohnya grape Fruit juice dengan  simvastatin dapat menyebabkan peningkatan level plasma dari simvastatin.






DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, S.G, 2007,Farmakologi dan Terapi, UI, Jakarta

Shargel, Leon, 2012, BiofarmasetikadanFarmakokinetikaTerapan, Surabaya, Airlangga University Press.

Stockley., Baxter, K., 2010. Stockley’s Drug Interactions: 9th Edition.Pharmaceutical Pr, London.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar