BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Karbohidrat
atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang tersusun hanya dari
atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3 golonngan yaitu
Monosakarida, Olisakarida, dan Polisakarida. Jenis karbohidrat yang sangat
banyak maka diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat fisik dan kimia
karbohidrat, selain itu keragaman jenis karbohidrat memerlukan cara
pengujian yang berbeda.
Karbohidrat
sangat akrab dengan kehipuan manusia. Karena sebagai sumber energi utama
manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah pada
jagung, gandum, tepung, beras, kentang dan sayur-sayuran.
Karbohidrat
yang berasal dari makanan dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme.
Hasil metabolismea karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,
sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan
oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Pada umumnya karbohidrat
merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut organik
tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida). Karbohidrat dibagi
dalam tiga golongan yaitu:
1.
Monosakarida; adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk
yang lebih sederhana lagi, dapat dibedakan berdasarkan banyaknya atom C pada
molekulnya, dan gugus aldehid atau keton yang dikandung berubah menjadi aldosa
dan ketosa. Monosakarida merupakan gula sederhana yang memiliki satu atom
karbon asimetrik, contoh : glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan ribosa.
2. Oligosakarida; adalah
karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh molekul monosakarida yang
digabungkan oleh ikatan kovalen. Biasanya dikenal dengan disakarida, contoh :
maltosa, laktosa, dan sukrosa.
3. Polisakarida; adalah karbohidrat
yang mengandung lebih dari sepuluh monosakarida yang berikatan. Bila
dihidrolisis dapat menghasilkan lebih dari 6 molekul monosakarida, contoh :
glikogen dan amilum (pati) merupakan polimer glukosa. Berfungsi untuk
penyimpanan karbohidrat.
Oleh
karena itu, kami melakukan uji karbohidrat pada berbagai sampel, agar kita bisa
mengetahui apakah sampel tersebut mengandung karbohidrat atau tidak. Serta bisa
mengetahui termasuk golongan karbohidrat yang mana.
1.2 MAKSUD PRAKTIKUM
Maksud
dalam praktikum karbohidrat yaitu
mempelajari sifat-sifat golongan karbohidrat.
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan
dalam praktikum karbohidrat yaitu
a. Dapat
memahami apa itu karbohidrat dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
b. Identifikasi
larutan karbohidrat berdasarkan pembagian jenisnya.
c. Menganalisis
sifat-sifat karbohidrat.
d. Memahami
hubungan reaksi karbohidrat dengan stukturnya
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
TEORI UMUM
Salah
satu dari berbagai macam sumber energy adalah karbohidrat. Karbohidrat
melingkupi senyawa-senyawa yang secara kimia berupa hidroksi aldehida dan
hidroksi keton. Karbohidrat adalah komponen utama dalam jaringan tanaman.
Karbohidrat diklasifikasikan dalam 5 jenis yaitu : monosakarida, disakarida,
trisakarida, polysakarida dan mixed poly sakarida. Karbohidrat merupakan
makanan sumber energi yang paling penting. Satu gram karbohidrat dapat
menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun karbohidrat tidak dianggap
esensial seperti asam amino dan asam lemak esensial, tetapi makanan sehari-hari
harus mengandung sejumlah karbohidrat karena karbohidrat penting untuk
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Semua karbohidrat yang dapat dimetabolisme
glukosa. Karbohidrat selain sebagai sumber energi otak, karbohidrat juga
diperlukan untuk menyediakan oksaloasetat (melalui asam piruvat) yang
bersama-sama dengan asetil KoA diperlukan untuk memulai siklus TCA (Arne
Dahlqvist dalam Olson et al., 1987).
Karbohidrat
yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat
terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks
mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul (Almatsier, 2010).
Karbohidrat
sederhana terdiri atas (Almatsier,
2010) :
1. Monosakarida
yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6(H2O)6]
dan [C5(H2O)5];
- Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida di mana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H2O)11];
- Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida
- Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Monosakrida adalah karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini
dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa,
bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung
pada gugus aldehida atau keton yang dimilki senyawa tersebut (Murray dkk, 2009).
Disakarida adalah produk kondensasi dua unit
monosakarida. Ada empat jenis disakarida yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa,
laktosa, dan trehalosa. Trehalosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi. Kedua
monosakarida yang saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom
oksigen. Ikatan glikosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan
atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul. Hanya
karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa dapat dicernakan.
Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui
hidrolisis. Glukosa terdapat pada empat jenis disakarida; monosakarida lainnya
adalah fruktosa dan galaktosa (Almatsier,
2010).
Polisakarida dapat dihidrolisis oleh
asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik. Hidrolisis sebagian
polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat digunakan untuk menentukan
struktur molekul polisakarida (Sirajuddin
dan Najamuddin, 2011).
Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga
sampai sepuluh monosakarida. Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh
enzim dalam tubuh manusia (Murray dkk,
2009).
Pengujian kualitatif
karbohidrat dilakukan dengan uji molish (uji umum) untuk mengetahui kandungan
senyawa hidroksi metil furfural, uji benedict untuk mengetahui kandungan gula
pereduksi. Uji yang terakhir adalah dengan uji iod untuk mengetahui kandungan
pati suatu bahan makanan. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber ribosa untuk
sintesis DNA dan RNA, serta dapat diubah menjadi asam amino non esensial
(Lehninger, 1993). Karbohidrat merupakan sumber energi utama pada sebagian
besar hewan herbivor atau omnivor (Gallego et al., 1994).
2.2 PROSEDUR
KERJA
Monosakarida
1. Reaksi
glukosa dengan larutan perak beramoniak
Isi
sebuah tabung reaksi dengan larutan AgNO3 0,1 M. Tambahkan NH4OH
sampai endapan yang terbentuk tepat melarut lagi. Selanjutnya masukkan ke dalam
tabung reaksi 1ml larutan glukosa 10%. Kocok dan masukkan tabung reaksi ini ke
dalam gelas yang berisi air panas selama beberapa menit. Amati perubahan yang
terjadi.
2. Reaksi
glukosa dengan larutan fehling
Isi
sebuah tabung reaksi dengan 1ml larutan fehling A dan 1ml larutan fehling B
kocok, tambahkan 1ml larutan glukosa 10%. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam
gelas kimia yang berisi air panas selama 1 menit. Amati perubahan yang terjadi.
3. Uji
benedict
Isi
sebuah tabung reaksi dengan 2ml laruta benedict. Tambahkan 1ml larutan glukosa
10%. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas
selama 5 menit. Dingi9nkan, amati perubahan yang terjadi.
Disakarida
1. Reaksi
sukrosa dengan larutan perak beramoniak
Isi
sebuah tabung reaksi dengan 2ml larutan AgNO3 0,1 M. Tambahkan NH4OH
tetes pertetes sambil di kocok sampai endapan yang terbentuk tepat melarut
lagi. Selanjutnya masukkan ke dalam tabung reaksi 1ml sukrosa 10%. Kocok dan
masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama
beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi.
2. Uji
benedict
Isi
sebuah tabung reaksi dengan 2ml larutan benedict. Tambahkan 1ml larutan sukrosa
10%. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi dengan air
panas selama 5 menit. Dingnkan dan amati perubahan yang terjadi.
Polisakarida
1. Reaksi
amilum dengan yodium
Isi
sebuah tabung reaksi dengan 3ml larutan amiluk 2%. Tambahkan 5 tetes larutan
yodium 0,1M.Panaskan tabung reaksi selama beberapa menit. Dinginkan dan amati
nperubahan yang terjadi.
2. Hidrolisis
amilum
Isi
sebuah tabung reaksi dengan 5ml larutan amilum 2% tambahkan 10 tetes HCl pekat,
Panaskan tabung reaksi sampai larutan mendidih selama beberapa menit. Tambahkan
beberapa tetes larutan NaOH 10%, sampai larutan bersifat basa. Ambil 3 ml
larutan ini dan masukkan ke dalam tabung reaksi lain dan tambahkan 2ml larutan
benedict panaskan di atas air yang mendidih selama 5 menit. Amati perubahan
yang terjadi.
BAB 3 METODE KERJA
3.1
ALAT PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktkum
karebohidrat yaitu tabung reaksi, gelas kimia, gelas ukur, pipet kimia, lampu
spiritus, kaki tiga, kawat kasa, pipet tetes.
3.2
BAHAN PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum
karbohidrat yaitu larutan glukosa 10%, larutan NH4OH 1M, larutan
AgNO3 0,1M, larutan fehling A, larutan fehling B, larutan benedict,
larutan sukrosa 10%, larutan amilum 2%, larutan yodium (I2)0,1M dan
larutan NaOH 10%.
3.2
CARA KERJA
1.
Monosakarida
a) Reaksi glukosa dengan larutan perak
beramoniak
1)Siapkan tabung reaksi.
2)Masukkan larutan AgNO3 0,1M.
3)Tambahkan NH4OH sampai endapan
terbentuk.
4)Masukkan 1ml larutan glukosa 10% ke dalam
tabung reaksi
5)Kocok dan masukkan tabung reaksi ke dalam
gelas yang berisi air panas selama beberapa menit.
6)Amati perubahan yang terjadi.
b) Larutan glukosa dengan larutan fehling
1)Siapkan tabung reaksi.
2)Masukkan 1ml larutan fehling A dan 1ml
larutan fehling B.
3)Kocok, tambahkan 1ml larutan glukosa 10%.
4)Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia
yang berisi air panas selama 1 menit.
5)Amati perubahan yang terjadi.
b) Uji benedict
1)Siapkan tabung reaksi.
2)Masukkan larutan benedict 1ml.
3)Tambahkan 1ml larutan glukosa 10%.
4)Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia
yang berisi air panas selama 5 menit.
5)Dinginkan dan amati perubahan yang terjadi.
2.
Disakarida
a) Reaksi sukrosa dengan larutan perak
beramoniak
1)Siapkan tabung reaksi.
2)Masukkan 2ml larutan AgNO3 O,1M.
3)Tambahkan NH4OH tetes pertetes
sambil di kocok sampai endapan terbentuk.
4)Masukkan 1ml sukrosa 10%.
5)Kocok dan masukkan tabung reaksi ke dalam
gelas kimia yang berisi air panas selama beberapa menit.
6)Amati perubahan yang terjadi.
b) Uji benedict
1)Siapkan tabung reaksi.
2)Masukkan 2ml larutan benedict.
3)Tambahkan 1ml larutan sukrosa 10%.
4)Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia
yang berisi air panas selama 5 menit.
5)Dinginkan dan amati perubahan yang terjadi.
3.
Polisakarida
a) Reaksi amilum dengan yodium
1)Siapkan tabung reaksi.
2)Masukkan 3ml larutan amiluk 2%.
3)Tambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1M.
4)Panaskan tabung reaksi selama beberapa
menit.
5)Dinginkan dan amati perubahan yang terjadi.
b)
Hidrolisis amilum
1)Siapkan tabung reaksi.
2)Masukkan 5 ml larutan amilum 2%.
3)Panaskan 10 tetes HCl pekat.
4)Panaskan tabung reaksi sampai larutan
mendidih selama beberapa menit.
5)Tambahkan beberapa tetes larutan NaOH 10%,
sampai larutan bersifat basa.
6)Masukkan 3ml larutan ke dalam tabung reaksi
dan tambahkan 2ml larutan benedict.
7)Panaskan di atas air yang mendidih selama 5
menit.
8)Amati perubahan yang terjadi.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL
Monosakarida
1.
Larutan glukosa dengan larutan perak beramoniak
Zat-zat
yang
direaksikan
|
Warna
endapan/larutan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
AgNO3 + sedikit
NH4OH
|
Bening larut
|
Terbentuk endapan perak
|
AgNO3 +
kelebihan NH4OH
|
Bening larut
|
Terbentuk endapan perak
|
AgNO3 + NH4OH
|
Bening larut
|
Terbentuk endapan perak
|
2.
Reaksi glukosa dengan reaksi fehling
Zat-zat
yang di reaksikan
|
Warna
endapan/larutan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
Fehling A
|
Hijau kecoklatan
|
Endapan merah bata
|
Fehling B
|
Hijau kecoklatan
|
Endapan merah bata
|
3.
Uji benedict
Zat-zat
yang di reaksikan
|
Warna
endapan atau larutan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
Benedict + glukosa
|
Biru larut
|
Orange terbentuk endapan
coklat
|
Disakarida
1. Reaksi
sukrosa dengan larutan perak baramoniak
Zat-zat yang di reaksikan
|
Warna endapan/larutan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
Larutan
perak beramoniak sukrosa
|
Bening
larut
|
Endapan
berwarna perak
|
2. Uji
benedict
Zat-zat yang di reaksikan
|
Warna endapan/larutan
|
Benedict
+
|
Kecoklatan
dan larut
|
Polisakarida
1. Hidrolisis
amilum
Zat-zat yang di reaksikan
|
Warna endapan larutan
|
Larutan
amilum
|
Bening
keruh
|
Amilum
+ HCl panas
|
Bening
|
Amilum
+ HCl + NaOH
|
Bening
|
+
Benedict
|
Bening
|
4.2
PEMBAHASAN
Pada praktikum karbohidrat kita akan mengetahui perubahan warna
yang terjadi ketika larutan di tambahkan dengan larutan yang lain dan setelah
larutan di panaskan larutan akan berubah warna atau memiliki endapan. Praktikum
karbohidrat memiliki tiga pengujian berdasarkan reaksi kimia yang memberikan
reaksi yang spesifik. Adapun reaksi kimia yang memberikan reaksi yang spesifik
yaitu reaksi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Reaksi monosakarida dibagi menjadi tiga reaksi yaitu reaksi
glukosa dengan larutan perak beraminiak, reaksi glukosa dengan larutan fehling,
dan uji benedict. Reaksi disakarida di bagi menjadi dua yaitu reaksi sukrosa
dengan larutan perak beramoniak dan uji benedict. Reaksi polisakarida di bagi
menjadi dua yaitu deaksi amilum dengan yodium, dan hidrolisis amilum.
Adapun
tujuan pada praktikum karbohidrat yaitu untuk Dapat
memahami apa itu karbohidrat dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, identifikasi
larutan karbohidrat berdasarkan pembagian jenisnya, menganalisis sifat-sifat
karbohidrat, dan memahami hubungan reaksi karbohidrat dengan stukturnya.
Pada
praktikum monosakarida kita menambahkan larutan AgNO3 0,1M. Setelah
itu di tambahkan larutan NH4OH sampai endapan terbentuk. Selanjutnya
di masukkan 1ml larutan glukosa 10%. Kocok, dan tabung reaksi di masukkan ke
dalam gelas kimia yang berisi dengan air panas. Setelah itu amati perubahan
yang terjadi.
Pada
praktikum disakarida kita menambahkan 2ml larutan AgNO3 0,1M.
Tambahkan larutan NH4OH tetes pertetes setelah itu kocok sampai ada
endapan yang terbentuk.Selanjutnya masukkan 1ml larutan sukrosa 10% ke dalam
tabung reaksi. Setelah itu kocok dan masukkan tabung reaksi ke dalam gelas
kimia yang berisi air panas selama beberpa menit. Dan amati perubahan yang
terjadi.
Pada
praktikum polisakarida pertama-tama kita memasukkan 3ml larutan amiluk 2%.
Tambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1M. Panaskan ke dalam tabung reaksi yang
berisi panas dan amati perubahan warna yang terjadi.
Adapun
manfaat yang di peroleh dalam karbohidrat yaitu sebagai sumber energi bagi
tubuh kita, yang terdiri dari glukosa, laktosa, maltosa, gentiobiosa.
Faktor
kesalahan yang dapat di lakukan oleh seorang praktikan dalam praktikum
karbohidrat yaitu jika menggunakan pipet tetes yang sudah di gunakan pada
larutan lain sehingga membuat percobaan menjadi gagal, kesalahan dalam
memasukkan larutan dan kurang telitinya praktikan dalam memasukkan larutan ke
dalam tabung reaksi.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari praktikum karbohidrat yaitu Suatu karbohidrat dapat dibuktikan
dengan melakukan pemanasan atau pencampuran Sdengan senyawa lain. Polisakarida
dibuktikan dengan terbentuknya kompleks berwarna spesifik, amilum, dedak,
dan jagung berwarna biru yang menandakan polisakarida. Gula reduksi pada suatu
karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata
pada dedak, jagung, maltosa, fruktosa, glukosa. Sedangkan pada
amilum dan sukrosa berwana biru. Monosakarida dan disakarida dapat dibedakan
dengan terbentuknya endapan merah bata pada monosakarida sedangkan pada
disakarida tidak terbentuk endapan merah bata. Pada pengujian ketosa dibuktikan
dengan terbentuknya senyawa kompleks berwarna merah orange pada fruktosa dan
sukrosa sehingga mengandung ketosa. Karbohidrat tersebut dibedakan dari gambar
kristalnya. Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan
membentuk hidrazon atau osazon. Sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus
aldehida atau keton yang terikat pada monomernya sudah tidak bebas. Glukosa dan
galaktosa dibedakan berdasarkan bentuk kristalnya, kristal glukosa bertebaran
dan sangat jarang, sedangkan kristal galaktosa tepisah-pisah dan berjauhan.
5.2 SARAN
Seorang praktikum harus memahami prosedur kerja yang
akan di lakukan dalam praktikum karbohidrat.
DAFTAR PUSTAKA
Arne,Dahlquist.
1987.Karbohidrat Dalam Pengetahuan Gizi Mutakhir Energi Dan Zat-Zat
Gizi.Robert.E.Olson,(Ed).Gramedia:Jakarta
Almatsier.
S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Gallego,M.G.,J.Bozoco,H.Akharbach,M.D.Suarez,A.Sanz.1994.Utilization
of different carbohydrates by the European eel (Anguilla anguilla).Aquaculture
Murray, R.
K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Sirajuddin,
S dan Najamuddin, U. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar
: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
LAMPIRAN
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1.Monosakarida
a)
Reaksi glukosa dengan larutan perak beramoniak
Tabung reaksi
+ Larutan AgNO3 0,1M
+ NH4OH sampai
endapan terbentuk melarut
Masukkan ke dalam tabung
reaksi 1ml larutan glukosa 10%
Kocok
dan masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia
Yang berisi air panas selama
beberapa menit
Amati perubahan yang terjadi
b)
Reaksi glukosa dengan larutan fehling
Tabung reaksi
+ 1ml larutan fehling A dan
1ml larutan fehling B
Kocok dan tambahkan 1ml
larutan glukosa 10%
Masukkan ke dalam gelas kimia yang berisi
airpanas selama
Beberapa menit
Amati
perubahan yang terjadi
c)
Uji benedict
Tabung reaksi
Masukkan 2ml larutan
benedict
+ 1ml larutan glukosa 10%
Masukkan ke dalam gelas
kimia yang berisi air panas
Selama 5 menit
Dinginkan dan amati perubahan yang terjadi
2.Disakarida
a)
Reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak
Tabung reaksi
Isi 2ml larutan AgNO3
0,1M
+ NH4OH tetes
pertetes sambil di kocok sampai endapan
Yang terbentuk tepat melarut
+ 1ml sukrosa 10%
Kocok dan masukkan tabung
reaksi ke dalam gelas kimia
Yang berisi air panas selama
beberapa menit
Amati perubahan yang terjadi
b)
Uji benedict
Tabung reaksi
Isi dengan 2ml larutan
benedict
+ 1ml larutan sukrosa 10%
Masukkan tabung reaksi ke
dalam gelas kimia yang
Berisi air panas selama 5
menit
Dinginkan dan amati perubahan yang terjadi
3.Polisakarida
a)
Reaksi amilum dengan yodium
Tabung reaksi
Isi dengan 3ml larutan
amilum 2%
+ 5 tetes larutan yodium
0,1M
Panaskan tabung reaksi
selama beberapa menit
Dinginkan dan amati perubahan yang terjadi
b)
Hidroksis amilum
Tabung reaksi
Isi dengan 5ml amilum 2%
Tambahkan 10ml HCl pekat
Panaskan tabung reaksi
sampai mendidih selama
beberapa menit
Tambahkan beberapa tetes
NaOH 10% sampai larutan
Bersifat basa
Ambil 3ml larutan dan
masukkan ke tabung reaksi lain
+ 2ml larutan benedict
Panaskan di atas air
mendidih
Amati perubahan yang terjadi
LAMPIRAN
GAMBAR
2ml benedict + 1ml sukrosa 10%
2ml AgNO3 + NH4OH
tetes pertetes
Pada
saat tabung di panaskan
Sebelum
larutan fehling di panaskan
Sesudah
larutan fehling di panaskan
Sebelum larutan di tetesi dengan
Sebelum
larutan di panaskanSesudah
larutan di panaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar