BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada awalnya
perbedaan senyawa karbon (senyawa organik) dengan senyawa anorganik di dasarkan
atas asal usul tersebut.Senyawa yang berasal dari mahkluk hidup di sebut
senyawa organik.Walaupun sekarang batasan itu kurang tepat namun perbedaan
senyawa-senyawa masih di bedakan senyawa karbon (senyawa organik dan senyawa
anorganik.
Senyawa
organik hidrokarbon yaitu senyawa yang terdiri dari hidrogen dan karbon
yang terdapat dalam berbagai jenis dan struktur molekul yang berbeda-beda.
Begitu pula sifat fisik serta sifat kimianya. Untuk itulah dibutuhkan beberapa
reaksi-reaksi agar senyawa dapat diidentifikasi. Pengenalan senyawa-senyawa ini
berfungsi dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang pengobatan, yakni untuk
menentukan zat penyusun obat serta efek maupun khasiatnya.
Senyawa
hidrokarbon merupakan persenyawaan yang paling banyak di gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan tubuh manusia sendiri yang terdiri dari
tulang-tulang, daging, otot darah, urat, enzim dan lain-lain, ini semuanya
adalah tersusun dari senyawa-senyawa karbon. Begitu juga dengan bahan makanan
yang harus kita konsumsi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin
dan lain sebagainya.
Dalam percobaan ini kita mempelajari beberapa reaksi senyawa
karbon.Adapun jenis-jenis reaksi karbon yaitu,reaksi Adisi,reaksi
Polimerisasi,reaksi Esterifikasi,reaksi Reaksi Redoks,dan reaksi Yodoform.Pada
percobaan ini kita ingin melihat masing-masing cirri dari reaksi-reaksi
diatas.Apakah dia memiliki kesamaan atau perbedaan-perbedaan tertentu.Oleh
karena itu hal yang melatar belakangi sehingga dilakukan percoban ini adalah
untuk mengetahui karena tidak diketahui sifat dan cirri-ciri dari reaksi diatas
sehingga percobaan ini dilakukan.Adapun hal yang paling mendasari disini yaitu
karena didalam bidang farmasi jika kita ingin membuat suatu sediaan obat maka
kita harus mengetahui ciri-ciri dan sifat dari suatu sediaan yang akan
dijadikan sebagai bahan obat.
1.2 MAKSUD
PRAKTIKUM
Adapun
maksud dari praktikum reaksi senyawa karbon taitu mempelajari beberapa aspek
yang terkait dengan reaksi-reaksi senyawa karbon seperti reaksi adisi,
esterifikasi, redoks, polimerisasi dan yodoform.
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan
dari praktikum reaksi senyawa karbon yaitu untuk mengetahui reaksi
polimerisasi, reaksi esterifikasi, reaksi redoks dan reaksi Iodoform dari
beberapa senyawa karbon.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
TEORI UMUM
Reaksi-reaksI pada senyawa kimia yang
terdapat pada karbon,dapatdikelompokkantipe,diantaranyaadisi,esterifikasi,polimerisasi,yodoform,reaksi,redoks,reasi
subtitusi,dan eliminasi (Sumo usman F,2001).
Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung
karbon dan hidrogen. Banyak hidrogen menunjukkan isomer struktur: isomer-isomer
struktur mempunyai rumus molekul yang sama tetapi berbeda struktur molekulnya.
Alkana, alkena, dan alkuna adalah golongan pertama pada hidrokarbon. (Stanley, 2003).
Alkana hanya mengandung ikatan tunggal
karbon-karbon, dinamakan pula hidrokarbon jenuh. Empat ikatan pada setiap
karbon dalam alkana tersusun dalam tetrahedron beratauran; sudut antara dua
ikatan ialah 109.50. pada suhu kamar, gugus yang melekat pada ikatan
tunggal pada alkana rantai lurus barotasi bebas pada ikatan tunggal. (Marappung, 2000).
Alkena mangandung satu atau
lebih ikatan ganda dua karbon-karbon; dinamakan pula hidrokarbon tak jenuh. Dua
ikatan yang muncul dari setiap karbon pada ikatan ganda dua karbon-karbon
membentuk sudut 1200. alkena mempunyai ikatan isomer geometri yaitu cis dan trans. Isomer geometri cis
dan trans didasarkan pada pada gugus subtituen pada setiap karbon ppengemban
ikatan ganda dua, jika keduanya pada posisi yang sama dari ikatan ganda dua
dinamakn cis, dan bila keduanya pada posisi yang berbeda disebut trans. (Stenley, 2003).
Alkuna mengandung ikatan ganda
tiga karbon-karbon; tergolong hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang timbul
dari sepasang karbon berikan ganda tiga mambuat sudut 1800. jadi,
etuna (C2H2) adalah alkuna paling sederhana. (Fessenden, 1994).
Berbagi macam senyawa organik,
baik yang didapat dilam manupun buatan, dapat diubah menjadi suatu jenis
menjadi jenis lain. Akibatnya suatu senyawa dapat dibuat senyawa lain melalui
satu atau beberapa tahap reaksi. Reaksi tersebut dapat dibagi menjadi enam
kelompok besar yaitu subtitusi, adisi, eleminasi, redoks, penataan ulang, dan
kondensasi. (Fessenden,
1994).
a.
Reaksi
adisi
Reaksi adisi adalah penambahn
masing-masing satu gugus atau dua atom kerbon yang mempunyai ikatan rangakap,
sehingga menghilangkan ikatan phi atau rangkanya. Nama reaksi bergantung pada
gugus penyerang (X atau Y), mungkin hidrogen, halogen (Cl2 dan Br2))
hidrogen halida (HBr) dan air. (Fessenden,
1994).
b.
Reaksi
eleminasi
Kebalikan dari reaksi adisi
disebut reaksi eleminasi, yaitu penarikan dua gugus masing-masing dua atom
karbon yang berdekatan, sehingga membentuk ikatan rangkap. (Fessenden,
1994).
c.
Reaksi
redoks
Reaksi redoks dalam reaksi
organik dapat dilihat dari bilangan oksidasi atom karbon yang mengalami
perubahan, bila bilangan itu naik disebut oksidasi dan turun disebut reduksi. (Fessenden,
1994).
d.
Reaksi
penataan ulang
Reaksi penataan ulang ialah
perubahan posisi gugus dalam molekul sehingga menghasilkan senyawa dengan
struktur berbeda. (Fessenden, 1994).
e.
Reaksi
kondensasi
Kondensasi adalah terbentuknya
karbon dengan ,karbon, atau karbon dengan nitrogen, melalui satu gugus dari
masing-masing senyawa yang belum berikatan , sehingga terjadi perpanjang
rantai. Ikatan itu dapat terjadi dalam satu molekul, antara dua molekiul yang
sama, atau molekul yang berbeda. (Fessenden, 1994).
2.2 PROSEDUR KERJA
1. Reaksi
adisi
Dalam sebuah sebuah tabung
reaksi, masukkan 3 ml dan tambahkan 3 ml dan tambahkan 3 ml aseton. Teteskan ke
dalam 10 ml tetes NaHSO3 jenuh
kocok dan amati perubahan yang terjadi.
2. Reaksi polimerisasi
Masukkan ke dalam sebuah
tabung reaksi masukkan 2ml asetaldehida 1:1. Tambahkan ke dalam tabung sebanyak
2ml NaOH 2M. Panaskan perlahan-lahan dan amati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi pengesteran
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2ml alkohol 50% 2ml
asam asetat 6M dan 5 tetes H2SO4 pekat. Panaskan tabung
reaksi ini selama beberapa menit, kemudian tuangkan ke dalam tabung reaksi lain
yang sudah di isi dengan 3ml air, cium bau larutan tersebut.
4. Reaksi redoks
Isi tabung reaksi dengan 2ml alkohol 50%, 3 tetes H2SO4
pekat dan 4ml larutan K2CrO7 0,1M. Tutup tabung
reaksi dengan sebuah gabus dan letakkan dalam gelas kimia yang berisi air panas
selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi dan cium bau larutan
tersebut.
5. Reaksi yodoform
Isi sebuah tabung reaksi dengan 5ml larutan I2
0,2M dan 2ml alkohol. Tambahkan tetes pertetes larutan NaOH o,1M, sampai
larutan berwarna kuning pucat. Tutup tabung reaksi dengan gabus dan letakkan.
BAB 3 METODE
KERJA
3.1 ALAT PRAKTIKUM
Alat yang di gunakan dalam praktikum reaksi karbon
yaitu tabung reaksi, gelas ukur, lampu spiritus, penjepit tabung reaksi, gabus,
gelas kimia, kawat kasa,dan kaki tiga.
3.2 BAHAN PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum reaksi senyawa
karbon yaitu aseton, eter, larutan NaHSO3, asetaldehida 1:1, NaOH
2M, alkohol 50%, asam asetat 6M, asam sulfat pekat, kalium dikromat 0,1M, dan
larutan iodium 0,2M.
3.3 CARA KERJA
1. Reaksi Polimerisasi
a) Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Didalam
sebuah tabung reaksi dimasukkan 2 ml Asetaldehida,
c) Kemudian
ditambahkan 2 ml NaOH 2 M.
d)
Dipanaskan perlahan-lahan dan diamati perubahan yang terjadi.
2. Reaksi Esterifikasi
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Kemudian ambil sebuah tabung reaksi dan masukkan 2
ml alcohol 50 %,2 ml asam asetat 6
M,dan 5 tetes H2SO4.
c)Setelah itu tabung reaksi dipanaskan dipanaskan
beberapa menit diatas penangas air.
d) Amati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi
Redoks
a) Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Setelah
itu masukkan kedalam sebuah tabung reaksi 2 ml alcohol 50 % ,3 tetes H2SO4
pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O7.
c) Kemudian
tabung reaksi tersebut ditutup dengan gabus dan dimasukkan kedalam gelas kimia
yang berisi air panas selam beberapa menit.
d) Kemudian
diamati perubahan yang terjad dan cium bau larutan tersebut.
4. Reaksi Yodoform
a) Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
b) Setelah itu diambil sebuah tabung reaksi dan
masukkan 5 m larutan I2 0,2 M,dan 2 ml alcohol.
c) Setelah itu tambahkan tetes demi tetes larutan NaOH
0,1 M, smpai larutan berubah menjadi warna kuning pucat.
d) Tutup tabung reaksi dengan gabus dan masukkan
kedalam gelas kimia yang berisi air panas.
e) Perhatikan perubahan yang terjadi.
5. Reaksi
adisi
a)Siapkan tabung reaksi
b) Masukkan 3ml aseton
c) Masukkan 10ml NaHSO3
d) Kocok dan amati perubahan yang
terjadi
BAB 4 HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
1) Reaksi
pengesteran
Zat yang di reaksikan
|
Hasil reaksi
|
Alkohol
50% + asam asetat 6M + H2SO4 pekat +aquades
|
Bau balon, berwarna bening
|
2) Reaksi
redoks
Zat-zat yang di reaksikan
|
Hasil reaksi
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
Alkohol
50% + H2SO4 pekat + K2CrO7
|
Orange
|
Hijau kehitaman
|
3) Reaksi
yodoform
Zat-zat yang di reaksikan
|
Hasil reaksi
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
1ml
larutan + alkohol 50% 0,5ml +NaOH
|
Kuning pucat
|
Bening terbentuk endapan
|
4.2
PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini kita ingin melihat dan
mengetahui perbedan dari beberapa reaksi senyawa karbon yaitu,reaksi
adisi,reaksi esterifikasi,reaksi polimerisasi,reaksi redoks,reaksi yodoform.
Pengesteran adalah reaksi pembentukan
ester..Pada percobaan ini kami membandingkan antara H2SO4.encer
dan pekat.Yang pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
.Setelah itu diambil sebuah tabung reaksi dan dimasukkan 2 ml alcohol 50% ,2 ml
asam asetat 6 M,dan 5 tetes H2SO4 pekat,setekah itu
dipanaskan diatas penangas air,setelah itu dituangkan kedalam tabung reaksi
yang telah berisi 3 ml air ternyata tidak bercampur (tidak larut).Sedangkan
yang menggunakan asam sullfat encer bercampur atau larut.Dari hal ini dapat
disimpulkan bahwa kepekatan mempengaruhi kelarutan dari suatu larutan.
Redoks adalah reaksi antaradua dimana zat
yang satu mengalami reduksi dan satunya lagi mengalami oksidasi.Pada percobaan
ini yang pertama dilakukan yaitu meyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan,setelah itu diambil sebuah tabung reaksi dan di masukkan 2 ml alcohol
50%,3 tetes H2SO4 pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O7,sebelum
dipanaskan larutan berwarna orange namun setelah dipanaskan didalam gelas kimia
yang berisi air panas larutan berubah menjadi warna hijau pekat.
Reaksi Yodoform adalah reaksi adalah reaksi
haloform atau pembuatan senyawa haloform.Untuk yodoform berarti akan
menghsilkan senyawa CHI3.Dalam percobaan ini yang pertama disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan,kemudian diambil sebuah tabung reaksi dan
dimasukkan 5 ml larutan iodium 0,2 M,dan 2 ml alcohol.Setelah itu ditambahkan
setetes demi setetes sampai larutan tersebut berwarna kuning pucat.setelah itu
dipanaskan,setelah dipanaskan larutan tersebut berubah menjadi endapan kuning
dan berbau asam.
Adapun manfaat percobaan ini dalam bidang
farmasi yaitu,dalam bidang farmasi jika kita ingin membuat suatu sediaan obat
maka kita harus mengetahui kelarutan misalnya suatu senyawa karbon,untuk
membuat suatu sediaan.
Adapun faktor kesalahan dalam praktikum
reaksi senyawa karbon yaitu apabila praktikan tidak memahami cara kerja dalam
praktikum sehingga ter jadi kesalahan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Kesimpulan dalam praktikum reaksi senyawa
dan karbon yaitu pada reaksi pengesteran adalah reaksi yang terjadi ditandai
dengan terjadinya pembentukan ester, dengan warna bening dan berbau balon.Pada
reaksi Redoks ditandai dengan adanya,pada oksidasi ditandai dengan atom O
bertambah sedangkan atom H berkurang.Sedangkan reaksi reduksi ditandai dengan
bertambahnya atom H dan berkurangnya atom O, terjadi perubahan warna yaitu
warna orange berubah menjadi hijau kehitaman setelah di panaskan. Dan pada
reaksi reaksi Yodoform ditandai dengan reaksi pembentukan reaksi Haloform,
terjadi perubahan warna yaitu warna kuning pucat menjadi warna bening dan
terbentuk endapan.
5.2
SARAN
Seorang praktikan harus memahami cara
kerja yang di praktikumkan .
DAFTAR PUSTAKA
Anonim;
2012, Penuntun Praktikum
Kimia Organik, Universitas
Muslim Indonesia: Makassar.
Fessenden
& Fessenden ; 1994,
Kimia
Organik Edisi III, Erlangga
: Jakarta
Marappung; 1996, Kimia Organik 1, Bandung
Stanley, Pine; 1988, Kimia Organik ,. ITB :
Bandung.
Sumo , Usman; 1992 , Pengantar kimia organik.PT Gramedia P ustaka Utama;Jakarta
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Reaksi
pengesteran
Tabung reaksi + 2ml alkohol
50%
Tambahkan
5 tetes H2SO4 pekat dan asam asetat 6M
Panaskan
tabung beberapa menit
Tuangkan ke dalam tabung
reaksi lain isi dengan 3ml air
Cium
larutan tersebut
2. Reaksi
redoks
Tabung
reaksi + 2ml alkohol 50%
Tambahkan 4ml larutan K2CrO7
0,1 M + 3 tetes H2SO4 pekat
Tutup
tabung reaksi selama beberapa menit
Amati
perubahan yang terjadi dan cium arutan
3. Reaksi
yodoform
Tabung
reaksi + 5ml air laruta I2 0,2 M dan 2ml alkohol
Tambah tetes pertetes
larutan NaOH 0,1M
Tunggu sampai larutan
berwarna kuning pucat
Tutup
tabung reaksi dan amati perubahannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar