Rabu, 01 Agustus 2018

laporan reaksi senyawa karbon


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Pada awalnya perbedaan senyawa karbon (senyawa organik) dengan senyawa anorganik di dasarkan atas asal usul tersebut.Senyawa yang berasal dari mahkluk hidup di sebut senyawa organik.Walaupun sekarang batasan itu kurang tepat namun perbedaan senyawa-senyawa masih di bedakan senyawa karbon (senyawa organik dan senyawa anorganik.
Senyawa organik  hidrokarbon yaitu senyawa yang terdiri dari hidrogen dan karbon yang terdapat dalam berbagai jenis dan struktur molekul yang berbeda-beda. Begitu pula sifat fisik serta sifat kimianya. Untuk itulah dibutuhkan beberapa reaksi-reaksi agar senyawa dapat diidentifikasi. Pengenalan senyawa-senyawa ini berfungsi dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang pengobatan, yakni untuk menentukan zat penyusun obat serta efek maupun khasiatnya.
Senyawa hidrokarbon merupakan persenyawaan yang paling banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.  Bahkan tubuh manusia sendiri yang terdiri dari tulang-tulang, daging, otot darah, urat, enzim dan lain-lain, ini semuanya adalah tersusun dari senyawa-senyawa karbon. Begitu juga dengan bahan makanan yang harus kita konsumsi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin dan lain sebagainya.        
      Dalam percobaan ini kita mempelajari beberapa reaksi senyawa karbon.Adapun jenis-jenis reaksi karbon yaitu,reaksi Adisi,reaksi Polimerisasi,reaksi Esterifikasi,reaksi Reaksi Redoks,dan reaksi Yodoform.Pada percobaan ini kita ingin melihat masing-masing cirri dari reaksi-reaksi diatas.Apakah dia memiliki kesamaan atau perbedaan-perbedaan tertentu.Oleh karena itu hal yang melatar belakangi sehingga dilakukan percoban ini adalah untuk mengetahui karena tidak diketahui sifat dan cirri-ciri dari reaksi diatas sehingga percobaan ini dilakukan.Adapun hal yang paling mendasari disini yaitu karena didalam bidang farmasi jika kita ingin membuat suatu sediaan obat maka kita harus mengetahui ciri-ciri dan sifat dari suatu sediaan yang akan dijadikan sebagai bahan obat.
1.2 MAKSUD PRAKTIKUM
Adapun maksud dari praktikum reaksi senyawa karbon taitu mempelajari beberapa aspek yang terkait dengan reaksi-reaksi senyawa karbon seperti reaksi adisi, esterifikasi, redoks, polimerisasi dan yodoform.
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum reaksi senyawa karbon yaitu untuk mengetahui reaksi polimerisasi, reaksi esterifikasi, reaksi redoks dan reaksi Iodoform dari beberapa senyawa karbon.













BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI UMUM
Reaksi-reaksI pada senyawa kimia yang terdapat pada karbon,dapatdikelompokkantipe,diantaranyaadisi,esterifikasi,polimerisasi,yodoform,reaksi,redoks,reasi subtitusi,dan eliminasi (Sumo usman F,2001).
Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen. Banyak hidrogen menunjukkan isomer struktur: isomer-isomer struktur mempunyai rumus molekul yang sama tetapi berbeda struktur molekulnya. Alkana, alkena, dan alkuna adalah golongan pertama pada hidrokarbon. (Stanley, 2003).
Alkana hanya mengandung ikatan tunggal karbon-karbon, dinamakan pula hidrokarbon jenuh. Empat ikatan pada setiap karbon dalam alkana tersusun dalam tetrahedron beratauran; sudut antara dua ikatan ialah 109.50. pada suhu kamar, gugus yang melekat pada ikatan tunggal pada alkana rantai lurus barotasi bebas pada ikatan tunggal. (Marappung, 2000).
Alkena mangandung satu atau lebih ikatan ganda dua karbon-karbon; dinamakan pula hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang muncul dari setiap karbon pada ikatan ganda dua karbon-karbon membentuk sudut 1200. alkena mempunyai ikatan isomer geometri yaitu cis dan trans. Isomer geometri cis dan trans didasarkan pada pada gugus subtituen pada setiap karbon ppengemban ikatan ganda dua, jika keduanya pada posisi yang sama dari ikatan ganda dua dinamakn cis, dan bila keduanya pada posisi yang berbeda disebut trans. (Stenley, 2003).
Alkuna mengandung ikatan ganda tiga karbon-karbon; tergolong hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang timbul dari sepasang karbon berikan ganda tiga mambuat sudut 1800. jadi, etuna (C2H2) adalah alkuna paling sederhana. (Fessenden, 1994).
Berbagi macam senyawa organik, baik yang didapat dilam manupun buatan, dapat diubah menjadi suatu jenis menjadi jenis lain. Akibatnya suatu senyawa dapat dibuat senyawa lain melalui satu atau beberapa tahap reaksi. Reaksi tersebut dapat dibagi menjadi enam kelompok besar yaitu subtitusi, adisi, eleminasi, redoks, penataan ulang, dan kondensasi. (Fessenden, 1994).
a.   Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah penambahn masing-masing satu gugus atau dua atom kerbon yang mempunyai ikatan rangakap, sehingga menghilangkan ikatan phi atau rangkanya. Nama reaksi bergantung pada gugus penyerang (X atau Y), mungkin hidrogen, halogen (Cl2 dan Br2)) hidrogen halida (HBr) dan air. (Fessenden, 1994).
b.   Reaksi eleminasi
Kebalikan dari reaksi adisi disebut reaksi eleminasi, yaitu penarikan dua gugus masing-masing dua atom karbon yang berdekatan, sehingga membentuk ikatan rangkap. (Fessenden, 1994).
c.   Reaksi redoks
Reaksi redoks dalam reaksi organik dapat dilihat dari bilangan oksidasi atom karbon yang mengalami perubahan, bila bilangan itu naik disebut oksidasi dan turun disebut reduksi. (Fessenden, 1994).
d.   Reaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulang ialah perubahan posisi gugus dalam molekul sehingga menghasilkan senyawa dengan struktur berbeda. (Fessenden, 1994).


e.   Reaksi kondensasi
Kondensasi adalah terbentuknya karbon dengan ,karbon, atau karbon dengan nitrogen, melalui satu gugus dari masing-masing senyawa yang belum berikatan , sehingga terjadi perpanjang rantai. Ikatan itu dapat terjadi dalam satu molekul, antara dua molekiul yang sama, atau molekul yang berbeda. (Fessenden, 1994).
2.2 PROSEDUR KERJA
1. Reaksi adisi
Dalam sebuah sebuah tabung reaksi, masukkan 3 ml dan tambahkan 3 ml dan tambahkan 3 ml aseton. Teteskan ke dalam 10 ml tetes NaHSO3  jenuh kocok dan amati perubahan yang terjadi.
 2. Reaksi polimerisasi
Masukkan ke dalam sebuah tabung reaksi masukkan 2ml asetaldehida 1:1. Tambahkan ke dalam tabung sebanyak 2ml NaOH 2M. Panaskan perlahan-lahan dan amati perubahan yang terjadi.
 3. Reaksi pengesteran
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2ml alkohol 50% 2ml asam asetat 6M dan 5 tetes H2SO4 pekat. Panaskan tabung reaksi ini selama beberapa menit, kemudian tuangkan ke dalam tabung reaksi lain yang sudah di isi dengan 3ml air, cium bau larutan tersebut.
 4. Reaksi redoks
Isi tabung reaksi dengan 2ml alkohol 50%, 3 tetes H2SO4 pekat dan 4ml larutan K2CrO7 0,1M. Tutup tabung reaksi dengan sebuah gabus dan letakkan dalam gelas kimia yang berisi air panas selama beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi dan cium bau larutan tersebut.
5. Reaksi yodoform
Isi sebuah tabung reaksi dengan 5ml larutan I2 0,2M dan 2ml alkohol. Tambahkan tetes pertetes larutan NaOH o,1M, sampai larutan berwarna kuning pucat. Tutup tabung reaksi dengan gabus dan letakkan.













BAB 3 METODE KERJA
3.1 ALAT PRAKTIKUM
Alat yang di gunakan dalam praktikum reaksi karbon yaitu tabung reaksi, gelas ukur, lampu spiritus, penjepit tabung reaksi, gabus, gelas kimia, kawat kasa,dan kaki tiga.
3.2 BAHAN PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum reaksi senyawa karbon yaitu aseton, eter, larutan NaHSO3, asetaldehida 1:1, NaOH 2M, alkohol 50%, asam asetat 6M, asam sulfat pekat, kalium dikromat 0,1M, dan larutan iodium 0,2M.
3.3 CARA KERJA
             1. Reaksi Polimerisasi
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Didalam sebuah tabung reaksi dimasukkan 2 ml Asetaldehida,
c) Kemudian ditambahkan 2 ml NaOH 2 M.
d) Dipanaskan perlahan-lahan dan diamati perubahan yang terjadi.
 2. Reaksi Esterifikasi
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Kemudian ambil sebuah tabung reaksi dan masukkan 2 ml   alcohol 50 %,2 ml asam asetat 6 M,dan 5 tetes H2SO4.
c)Setelah itu tabung reaksi dipanaskan dipanaskan beberapa menit diatas penangas air.
d) Amati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi Redoks
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Setelah itu masukkan kedalam sebuah tabung reaksi 2 ml alcohol 50 % ,3 tetes H2SO4 pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O7.
c) Kemudian tabung reaksi tersebut ditutup dengan gabus dan dimasukkan kedalam gelas kimia yang berisi air panas selam beberapa menit.
d) Kemudian diamati perubahan yang terjad dan cium bau larutan tersebut.
4.    Reaksi Yodoform
a) Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Setelah itu diambil sebuah tabung reaksi dan masukkan 5 m  larutan I2 0,2 M,dan 2 ml alcohol.
c) Setelah itu tambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0,1 M, smpai larutan berubah menjadi warna kuning pucat.
d) Tutup tabung reaksi dengan gabus dan masukkan kedalam gelas kimia yang berisi air panas.
e) Perhatikan perubahan yang terjadi.
5. Reaksi adisi
            a)Siapkan tabung reaksi
            b) Masukkan 3ml aseton
            c) Masukkan 10ml NaHSO3
            d) Kocok dan amati perubahan yang terjadi






BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
       1) Reaksi pengesteran
Zat yang di reaksikan
Hasil reaksi
Alkohol 50% + asam asetat 6M + H2SO4 pekat +aquades
Bau balon, berwarna bening
           



2) Reaksi redoks
Zat-zat yang di reaksikan
Hasil reaksi

Sebelum

Sesudah
Alkohol 50% + H2SO4 pekat + K2CrO7
Orange
Hijau kehitaman
           




3) Reaksi yodoform
Zat-zat yang di reaksikan
Hasil reaksi
Sebelum
Sesudah
1ml larutan + alkohol 50% 0,5ml +NaOH
Kuning pucat
Bening terbentuk endapan
      



4.2 PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini kita ingin melihat dan mengetahui perbedan dari beberapa reaksi senyawa karbon yaitu,reaksi adisi,reaksi esterifikasi,reaksi polimerisasi,reaksi redoks,reaksi yodoform.
Pengesteran adalah reaksi pembentukan ester..Pada percobaan ini kami membandingkan antara H2SO4.encer dan pekat.Yang pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan .Setelah itu diambil sebuah tabung reaksi dan dimasukkan 2 ml alcohol 50% ,2 ml asam asetat 6 M,dan 5 tetes H2SO4 pekat,setekah itu dipanaskan diatas penangas air,setelah itu dituangkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi 3 ml air ternyata tidak bercampur (tidak larut).Sedangkan yang menggunakan asam sullfat encer bercampur atau larut.Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa kepekatan mempengaruhi kelarutan dari suatu larutan.
Redoks adalah reaksi antaradua dimana zat yang satu mengalami reduksi dan satunya lagi mengalami oksidasi.Pada percobaan ini yang pertama dilakukan yaitu meyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,setelah itu diambil sebuah tabung reaksi dan di masukkan 2 ml alcohol 50%,3 tetes H2SO4 pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O7,sebelum dipanaskan larutan berwarna orange namun setelah dipanaskan didalam gelas kimia yang berisi air panas  larutan berubah menjadi warna hijau pekat.
Reaksi Yodoform adalah reaksi adalah reaksi haloform atau pembuatan senyawa haloform.Untuk yodoform berarti akan menghsilkan senyawa CHI3.Dalam percobaan ini yang pertama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,kemudian diambil sebuah tabung reaksi dan dimasukkan 5 ml larutan iodium 0,2 M,dan 2 ml alcohol.Setelah itu ditambahkan setetes demi setetes sampai larutan tersebut berwarna kuning pucat.setelah itu dipanaskan,setelah dipanaskan larutan tersebut berubah menjadi endapan kuning dan berbau asam.
Adapun manfaat percobaan ini dalam bidang farmasi yaitu,dalam bidang farmasi jika kita ingin membuat suatu sediaan obat maka kita harus mengetahui kelarutan misalnya  suatu senyawa karbon,untuk membuat suatu sediaan.
Adapun faktor kesalahan dalam praktikum reaksi senyawa karbon yaitu apabila praktikan tidak memahami cara kerja dalam praktikum sehingga ter jadi kesalahan.













BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
     Kesimpulan dalam praktikum reaksi senyawa dan karbon yaitu pada reaksi pengesteran adalah reaksi yang terjadi ditandai dengan terjadinya pembentukan ester, dengan warna bening dan berbau balon.Pada reaksi Redoks ditandai dengan adanya,pada oksidasi ditandai dengan atom O bertambah sedangkan atom H berkurang.Sedangkan reaksi reduksi ditandai dengan bertambahnya atom H dan berkurangnya atom O, terjadi perubahan warna yaitu warna orange berubah menjadi hijau kehitaman setelah di panaskan. Dan pada reaksi reaksi Yodoform ditandai dengan reaksi pembentukan reaksi Haloform, terjadi perubahan warna yaitu warna kuning pucat menjadi warna bening dan terbentuk endapan.
5.2 SARAN
     Seorang praktikan harus memahami cara kerja yang di praktikumkan .








DAFTAR PUSTAKA
Anonim; 2012, Penuntun Praktikum Kimia Organik, Universitas Muslim Indonesia: Makassar.
Fessenden  &   Fessenden ; 1994,  Kimia   Organik   Edisi  III,   Erlangga : Jakarta
Marappung; 1996, Kimia Organik 1, Bandung
Stanley, Pine; 1988, Kimia Organik ,. ITB : Bandung.
Sumo , Usman; 1992 , Pengantar  kimia  organik.PT  Gramedia P ustaka Utama;Jakarta













LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1.    Reaksi pengesteran
Tabung reaksi + 2ml alkohol 50%


Tambahkan 5 tetes H2SO4 pekat dan asam asetat 6M


 


Panaskan tabung beberapa menit


 


Tuangkan ke dalam tabung reaksi lain  isi dengan 3ml air


Cium larutan tersebut



2.    Reaksi redoks
Tabung reaksi + 2ml alkohol 50%
 


Tambahkan 4ml larutan K2CrO7 0,1 M + 3 tetes H2SO4 pekat


Tutup tabung reaksi selama beberapa menit
 


Amati perubahan yang terjadi dan cium arutan








3.    Reaksi yodoform
Tabung reaksi + 5ml air laruta I2 0,2 M dan 2ml alkohol
 


Tambah tetes pertetes larutan NaOH 0,1M


Tunggu sampai larutan berwarna kuning pucat


Tutup tabung reaksi dan amati perubahannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar